Kamis, 30 April 2020
May spesial day
Dari setitik tinta ini kau akan mendengar kisah cerita yang ada dalam imajinasiku.
Aku punya sahabat bernama Mei.
Mei adalah rembulan ganjil setelah melewati genapnya april.
Ku ucapkan selamat datang pada senang.
Ku kalungkan permata pada hari terang.
Ku awali dengan darah juang tertulis angka 1,
Mei melangkah menelusuri jalan setapak tanpa alas pada kaki.
Darah berhamburan khalayak krikil.
Buruh jalan di tempuh manusia bumi,
Negara tetangga mengagungkan, dan bahkan merayakannya.
Begitu pun dengan ibu Pertiwi,
Ikut ikutan merayakan.
Namun sekarang ini,
Perayaan itu bagaikan pisau yng membunuh.
Hak butuh negra ini tak semanis perayaan yng peringati duniaaaa.
Miris.
Rabu, 29 April 2020
Setitiktinta_
Hari ini di kala Rembulan Menganti peran mentari
Masih di tempat ku berdiri,
Di tempat ku bermain dengan ilusi dan imajinasi.
Kali ini benar adanya aku tidak sedang menulis tentang mu
Aku hanya mencertiakan tentang rahman kekasih miant,
Perlu ku perkanalkan terlebih dahulu,
dia Rahman, pemuda tampan yang berasal dari sudut bumi bagian timur
dia rahman yang mati di kala aku tak berdaya dalam berilusi.
rahman berjalan menelusuri setiap ruang sudut bumi
menunduk dan merunduk pada hari
mencari keberadaan kekasih hati
Hingga tiba pada hari yang telah di abadikan untuk temu
Rahman menanti di bangku tua dengan pancaran senja pagi
sepuluh, dua puluh, tiga puluh terdengar suara waktu.
kekasih tak kunjung melambai
Sesampainya mentari menyapa senja di ujung pantai pulau gowa
rahman nampak terjaga di bangku tua
tak beranjak dari secangkir kopi pahit pelipur lara
yang resah menanti kekesih yang tak kunjung terlihat rupa warna
Terdengar gemuru langit yang hendak memberi tanda
Badai menyapa sudut bumi dengan penuh resah
belum usai waktu bersuara dan memberi aba-aba
tangisan langit di sambut senja
Tanpa pikir panjang rahman beranjak tertinggal kalung hitam miliknya
Badai tak lama menyapa, setelahnya pergi tanpa meninggalkan sisa.
Selasa, 28 April 2020
Goresan
Hening senduh
Sabtu, 11 April 2020
Filosofi permainan Merdeka
Aku dan permainan masa kecil ku
Jumat, 10 April 2020
Salah satu Makhluk Tuhan
(Ella Mianti, Awal rasa)
Aku menceritakan sedikit tntang rasa yang aku pun tak mengerti tentangnya.
Malam, Aku ingin sampaikan kepadamu
tentang sebuah rasa yang tabuh mengusik dada ku
pikir ku terusik oleh satu raga
yang datang dari bagian timur Indonesia
ntah mulaikapan rasa ini ada
namun saat aku melihatnya
rasa ku senang dan tak ingin memalingkan mata
ingin ku memiliki seutuhnya
Dia yang sederhana
dia yang tampil selalau berbeda
tampilan mengikuti kata hatinya
itulah yang membuat aku menyimpan rasa kepadanya.
aahh, tapi itu hanyalah rasa sepihak ku saja
karna suda dia tegaskan bahwa kita hanya lah teman semata
sesaat terlontak kalimat itu
rasa ku bergemuru
pikir ku menguatakan rasa
memberitahu bahwa Tuhan selalu ada
Aku mendekat Pada Tuhan
dan tak akan aku menduakan Nya.
Sudah ku tutup rasa itu untuk pujangga
yang datang dari timur Indonesia
Ku biarkan taqdir yang akan berbicara
karna Tuhan Ku selalu Ada