Suka Duka si Mei.
Dari setitik tinta ini kau akan mendengar kisah cerita yang ada dalam imajinasiku.
Aku punya sahabat bernama Mei.
Mei adalah rembulan ganjil setelah melewati genapnya april.
Ku ucapkan selamat datang pada senang.
Ku kalungkan permata pada hari terang.
Ku awali dengan darah juang tertulis angka 1,
Mei melangkah menelusuri jalan setapak tanpa alas pada kaki.
Darah berhamburan khalayak krikil.
Buruh jalan di tempuh manusia bumi,
Negara tetangga mengagungkan, dan bahkan merayakannya.
Begitu pun dengan ibu Pertiwi,
Ikut ikutan merayakan.
Namun sekarang ini,
Perayaan itu bagaikan pisau yng membunuh.
Hak butuh negra ini tak semanis perayaan yng peringati duniaaaa.
Miris.
Kamis, 30 April 2020
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar