Sempurna jingga mu kau keluarkan.
Berjalan tanpa memikirkan binar yang melupakan.
Berbalik tanpa meninggalkan tatapan.
Apa kau baik-baik saja?
Senja, kali ini seperti nya kau memberi suatu isyarat.
Aneh saja rasanya tingkah mu kali ini.
tidak seperti biasanya.
atau ini hanya prasangka ku saja?
*Kau bisa menatap ku dari mana saja kau mau
krna aku tetaplah aku.*
di pertegas senja di kala binar bertanya tentang tingkahnya hari itu.
Tanpa resah binar mengangguk untuk mengiyakan agar semuanya kembli normal.
Mengiyakan bukan berarti binar percaya senja baik-baik saja tanpa menyembunyikan apa-apa.
Pantaskah aku untuk mencurigai mu?
lantas prasaan apa yang membunuhku ini?
dengan tingkah mu yang memberi banyak terka.
Kata mu *kau boleh menatap ku dari arah mana saja*
Bagaimana aku bisa menatap mu secara keseluruhan jika satu sisi saja kau menyimpan rasa yang tak biasa,
sulit untuk ku menerka mu, apa kau gelisah? resah?
aku bertanya, namun kau memilih diam seribu bahasa.
bahkan kau mengalihkan kata.
Inikah sadar yang kau katakan?
Apa aku harus mati bersama dengan pertanyaan yng ku lontarkan baru kau akan membuka kata?
Senja, diam bukanlah cara untuk menyelesaikan masalah.
Aku ada disini untuk mendengar mu.
Aku tak akan meninggalkan mu sampai kau Sadar akan hal yng kau lakukan.
1 komentar:
Keren banget Dinda ... Semangat berkarya terus Dinda
Posting Komentar