Waktu mengizinkan temu.
Hari ini, mentari mulai sedikit menatap.
Walau tak menyapa.
Terkejut aku,
Membuka pintu
Melihat sosok perempuan paru baya depan pintu.
Tak memerlu waktu lama
Langsung melayang pelukan ku
Ke tubuh hangatnya.
Nenek ku, setelah 7 Tahun tak temu.
Hari ini Waktu mengizinkan itu.
Tak terpikir dalam angan ku.
Bisa melihat kembali sosok perempuan cantik ku.
Nenek.
Ramput hitam belum kian memutih.
Garis pun belum terlihat di pipi.
Rupa mu membuat aku terpesona.
Ingin aku terlihat sama.
Nenek.
Otak cantik.
Merantau sampai ke negeri china.
Berbincang kita prihal wabah.
Ternyata tak lepas dari kejam penguasa.
Kata nenek, Hari ini kita harus benar-benar berhati-hati.
Kita sedang di jajah.
Dijajah intelektual, ekonomi dan percaya diri kita.
Asin manis pahitnya negara tetangga
Terbaca semua dalam akal nya.
Negeri china dikatakan kmpung halaman nya.
Krna disana bertemunya ia dengan kekasih hatinya.
Nenek.
Senang ku berbincang panjang
Dengan mu, ku membuka ruang.
Ruang bahwa politik tak tenang.
Nenek ku berkat.
Indonesia,
Tidak senang di Katakan bodoh,.
Namun dia senang di bodohi.
Tidak senang di katakan lemah.
Namun sedang di lemahkan.
Tidak senang di katakan pencuri.
Namun membuka jalan untuk di curi.
Aaah cepatlah sembuh ibu Pertiwi.
Nenek ku butuh aku di samping nya.
0 komentar:
Posting Komentar